PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Hias

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Hias

Clitoria ternatea, Etlingera elatior dan Euphorbia hirta Diminati Jepang





Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan tindak lanjut kerjasama dengan Hirata Corp Japan mengenai kolaborasi berkelanjutan pengembangan produk untuk dijadikan sebagai bahan pewarna makanan, kosmetik & perlengkapan mandi serta pemanfaatannya untuk farmasi.

Salah satu produk yang ditawarkan untuk dikembangkan dalam usulan kerjasama tersebut adalah jenis tanaman hias endemik Indonesia yg  potensial digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk pewarna makanan, kosmetik, sabun mandi, shampoo, dan produk farmasi. Seperti tercatat dalam berbagai literatur bahwa Indonesia memiliki lebih dari 15.000 spesies tanaman hias endemik dan 28.000 spesies tanaman berbunga terdapat di Indonesia. Sumberdaya genetik tersebut menjadi kekayaan hayati yg bernilai ekonomi tinggi. 

Dalam usulannya Prof. Budi Marwoto selaku pemateri dari Balithi yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Balitbangtan mengusulkan proposal yang berisi tentang ekstrak bunga dan minyak esensial sebagai produk yang memiliki potensi untuk dikembangkan, diantaranya sebagai agen mikroba untuk pewarnaan makanan, alat kecantikan serta sebagai bahan baku obat-obatan.

Dalam presentasinya, Prof. Budi Marwoto menyampaikan beberapa hal terkait data tanaman hias yang dapat dimanfaatkan sebagai produk yang akan dikerjasamakan. Terdapat tiga jenis tanaman hias terseleksi sebagai bahan baku yang dapat diekstrak dan diolah menjadi minyak esensial yang berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi biofarmasi, kosmetika (alat kecantikan), obat-obatan, dan pewarna makanan. Ketiga jenis tanaman hias tersebut terdiri dari Bunga Telang (Clitoria ternatea), Kecombrang (Etlingera elatior) dan Patikan Kebo (Euphorbia hirta). 

Bunga Telang atau Clitoria ternatea dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan, bagian tanaman ini menunjukan fungsi sebagai antiinflamasi atau anti peradangan dalam mekanisme tubuh, antipiretik dan antianalgetik (pereda gejala demam tubuh dan penghilang rasa sakit), serta imuno-modulator (penambah imun tubuh).

Kecombrang (Etlinger elatior) biasa dimanfaatkan sebagai hiasan atau penyedap rasa, rimpang dan kelopak bunga pada tanaman ini banyak digunakan sebagai bahan alami dalam kosmetika (bahan alami sabun, sampo dan parfum)

Patikan Kebo (Euphorbia hirta), batang dan daun tanaman ini mengandung getah putih. Dalam budaya tradisional E. hirta biasa digunakan sebagai penyembuh penyakit seperti disentri, diare, mulas, masalah pada pernafasan (brokhitis, flu, batuk), batu ginjal serta masalah terkait kesuburan.

Tomohiro Kamogawa, Adviser Research and Development Headquarter Hirata Corp memberikan tanggapan bahwa proposal tersebut sangat sesuai seperti yang diinginkan oleh Hirata Corp. Kamogawa menyatakan akan mensuport  realisasi pelaksanaan proposal yg diusulkan Prof Budi Marwoto.

Diharapkan dengan adanya program kerjasama ini Balitbangtan sebagai lembaga penghasil teknologi di bidang pertanian dapat lebih mengembangkan produk yg unik dan novel bertaraf  global. Hasil penelitian ini kelak akan dilisensikan secara ekslusif kepada Hirata Corps untuk dipasarkan ke pasar internasional. (irm)

artikel ini telah dimuat di tabloidsinartani.com 11 April 2020