Petani Bali Mengembangkan Anthurium Balitbangtan
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Hidayah Bali merupakan salah satu binaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang sejak 2010 lalu telah menerapkan inovasi tanaman hias dalam kegiatan usaha pertaniannya.
Berlokasi di Candikuning kecamatan Baturiti Tabanan Bali, Gapoktan Hidayah Bali mulai membudidayakan tanaman hias komoditas krisan, gerbera dan anthurium melalui bimbingan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali.
Hadiman Marzuki petani tanaman hias di Baturiti yang juga ketua Gapoktan Hidayah Bali dalam pesan singkatnya Sabtu (20/6) mengatakan kehadiran Balitbangtan dimulai pada 2010 dengan dilakukannya bimbingan teknis (Bimtek) dan gelar teknologi yang dikemas dalam acara Field Day Inovasi Tanaman Hias (FDITH) kerjasama Balitbangtan dengan pemerintah kabupaten Tabanan di kediaman Nyoman Suta yang juga pendiri Gapoktan Hidayah Bali di desa Candikuning.
Selain di area kediaman Nyoman Suta, pada akhir 2019 terbentuk juga beberapa usaha tani baru yang bergerak dibidang tanaman hias salah satunya The Sun Farm Bali yang saat ini tengah mengembangkan kawasan agrowisata di desa Candikuning. Varietas tanaman hias yang kami budidayakan 90 persennya merupakan benih produk Balitbangtan, kami optimis pandemi Covid-19 akan segera berlalu dan usaha bunga potong akan bergairah kembali, pungkas Hadiman dalam pesannya.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry yang dalam keterangan tertulisnya menyampaikan komoditas tanaman hias dinilai dapat membuka peluang usaha baru sehingga bisa menyediakan lapangan pekerjaan diberbagai wilayah di Indonesia. "Tentu saja petani bunga perlu mendapatkan pengawalan untuk menghasilkan produksi maksimal dengan biaya minimum, tugas Balitbangtan melalui Balithi dan BPTP untuk mengawal ini" ujar Fadjry.
Anthurium termasuk komoditas potensial yang dikembangkan Balitbangtan. Bentuk bunga dan daun yang menawan serta adaptif pada iklim tropis menjadikan anthurium sebagai komoditas yang disukai konsumen di Bali. Berbagai varietas unggul anthurium telah dihasilkan Balitbangtan dengan masing-masing keunggulan yang berbeda diantaranya varietas Putri Gunung, Permata, Jamrud, Violeta dan Red Saphire.
Kepala Balithi Dr. Rudy Soehendi Senin (22/6) mengatakan Candikuning termasuk sentra tanaman hias yang pembinaannya sudah dilakukan Balitbangtan melalui UPT Balithi berkolaborasi dengan BPTP Bali, beberapa kali Balitbangtan mengadakan bimbingan teknis dan gelar inovasi teknologi tanaman hias yang dikemas dalam acara Filed Day Inovasi Tanaman Hias dilakukan di Candikuning dengan tujuan agar masyarakat dapat lebih mengenal secara langsung inovasi yang telah dihasilkan Balitbangtan khususnya yang terkait tanaman hias.
Kepala BPTP Bali Dr. I Made Ray Yasa menambahkan BPTP Bali selaku unit pelaksana teknis Balitbangtan selalu siap membantu pengembangan inovasi hasil Balitbangtan di Bali. Khusus untuk petani tanaman hias di Baturiti Tabanan, dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan penandatanganan MoU antara kelompok Tani Hidayah Bali yang diketuai oleh Hadiman Marzuki dengan BPTP Bali, sebagai bentuk percepatan hilirisasi inovasi hasil Balitbangtan. Ujar Ray.
Ray menambahkan Bali dikenal sebagai sentra pariwisata sehingga tersedia peluang yang sangat besar untuk pengembangan tanaman hias. Usaha tani tanaman hias seperti yang dilakukan di Desa Baturiti Tabanan ini diharapkan akan mampu menyediakan banyak lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.
Dengan bangkitnya gairah petani tanaman hias di Bali, diharapkan transfer inovasi teknologi yang dihasilkan Balitbangtan dapat terhilirisasi dengan baik sehingga peluang terbukanya lapangan kerja semakin tercipta sesuai harapan dan tujuan pemerintah. (Irman Firmansyah)
Artikel ini telah tayang juga di https://technology-indonesia.com/pertanian-dan-pangan/inovasi-pertanian/selain-krisan-anthurium-balitbangtan-diminati-petani-bali/